Sumber: Kompas.com |
Tugas review menu tradisional, yang membuat galau ini, sedikit banyak membuatku jadi, ingin mengulas menu utama khas daerah asalku, NTT yaitu Jagung Bose. Sudah banyak memang ulasan tentang hal ini, beberapa diantaranya malah dapat demgam mudah ditemui dalam artikel kuliner berjudul makanan rindu bagi perantau Timor yang dimuat Kompasiana.com atau juga artikel yang bahkan lebih spesifik seperti menunjuk 6 Tempat Makan Se'i Sapi Di Jakarta dan Tangerang yang disajikan oleh Kompas.com. Tapi sedikitnya, demi mengobati rasa rindu pada kampung halaman, dengan ditambah nostalgia, tak ada salahnya memutar memori kecil dari menu pengganti nasi dan terkenal gurih, dengan kecenderungan, rasa asin ini.
Tidak sesederhana mengolah bahan utama bubur dari beras seperti kebiasaan yang ada di masyarakat. Namun buatku yang setengah berdarah Timor, kurang lebih, tahu proses ini, walau tak semahir mereka yang menekuni langsung, selama bertahun-tahun. Salut buat mereka.
Boleh dibayangkan memasak Jagung Bose seperti memasak bubur umumnya, dengan bahan dasar jagung yang sebelumnya sudah dipilih dan disortir, setiap selesai, masa panen untuk disimpan dengan cara digantung diatas tungku masak di dapur, dalam bentuk rangkaian ikatan. Ibarat di asap, secara tidak langsung, tanpa lemari pengasap. Tujuannya, demi menjaga kualitas jagung agar tetap baik.
Sumber: PosKupangWiki.com |
Saat hendak dimasak biasanya ditumbuk kasar terlebih dahulu, di dalam lesung dengan penumbuk kayu panjang sampai terlepas kulit jagung lalu ditapis hingga bersih. Tujuannya pun agar tdk terlalu lama dalam proses memasak hingga empuk nanti. Lalu jagung siap direbus, umumnya ditambahkan dengan kacang nasi hitam/merah, kacang tanah, kacang merah/kacang hijau, santan kelapa dari 1/2 buah kelapa, irisan labu kuning, garam dan air secukupnya. Umumnya proses memasak ini sekitar 45menit hingga satu jam, tergantung kadar keempukan yang diinginkan. Atau hingga gurihnya santan terasa benar-benar meresap.
Jagung Bose ini umumnya dihidangkan dengan Sambal Lu'at khas NTT (sejenis Sambal Matah) ditemani tumisan bunga pepaya yang dicampur daun singkong.
sumber: Wikipedia |
Rasa gurih dari santan dan aroma asap karena proses penyimpanan jagung diatas tungku, makin terasa dominan, jika dimakan bersama, salah satu lauk wajib khas NTT yaitu Daging Se'i Tumis (daging sapi asap).
Kelihatannya enak..
ReplyDeleteHehehe, iya Mel, enaknya pake banget. 😘
DeleteAku belum pernah makan masakan NTT. Gurih? Manis? Kalau bangka, cenderung full rempah dan asin
ReplyDeleteGurih, Asin plus aroma smoked, makin tambah asin pake Se'i, daging sapi asap.
DeleteNah ini aku pengin coba. Lagi nyari jagung Bose beku yg tinggal rebus/ panasin aja.
ReplyDeleteNah aku baru tau ni kalo ada yg tinggal rebus 🙈 pengen juga 😂
Delete